‘Berinvestasi’ Dengan Blogging

‘Berinvestasi’ Dengan Blogging – Kegiatan blogging jika kita lihat sekilas, seperti ‘hanya’ kegiatan menulis di blog. Tapi jika sudah menulis beberapa lama, sebenarnya itu bisa dibilang sebagai bentuk investasi. Hmm, kok bisa ya?

Saya sering mendengar tips ngeblog yang menyatakan bahwa butuh waktu untuk membuat blog yang berkualitas. Ketika dulu saya baru mulai ngeblog dan ingin menghasilkan pendapatan dari blog mungil saya, saya frustasi karena ingin hasil cepat. Sementara isi blog saya masih ‘segitu-segitu aja’ dan saya tidak punya banyak waktu menulis. Ya tentu saja, umur blog saya waktu itu masih 3 bulanan.

Kini bisa dibilang ‘tabungan’ saya dari ngeblog tidak lagi ‘segitu aja’. Bukan tabungan dari pendapatan, tapi dari tulisan dan hal yang berkaitan dengannya. Kita bisa lho berinvestasi dengan ngeblog. Hmm baca terus ya di bawah ini 🙂

Menabung Dokumentasi

Sebelum ngeblog di Sunglow Mama, saya punya 1 blog yang isinya khusus koleksi foto di event khusus. Ketika saya berlibur, datang ke sebuah acara atau sekedar baru hunting foto, saya suka meng-uploadnya di blog itu. Hasilnya, jika saya butuh foto tertentu saya akan cari di blog itu. 

Sebenarnya bisa saja ya saya ambil dari folder komputer, tapi cukup banyak file yang ada dalam komputer saya. Saya juga suka menyimpan foto dalam berbagai versi; versi ukuran besar, versi ukuran web dan kadang versi nuansa warna tertentu. Jadi buat saya yang mencari-cari foto jadi susah mendapat versi yang paling oke. Lagipula, foto-foto yang saya unggah di blog itu sudah disiapkan sebagusnya untuk mejeng di dunia maya. 

Kini saya juga senang menulis pengalaman menyenangkan homeschooling dengan anak saya di blog saya satu lagi. Saya berniat mencatat setiap pembelajaran HS yang berhasil atau layak saya bagikan. Contoh lainnya adalah menjadi Travel Blogger yang mendokumentasikan pengalaman jalan-jalannya di blog.

Nah bisa dibilang, blog bisa dijadikan ‘tabungan’ dokumentasi. Apapun yang kita putuskan untuk tulis dan unggah di blog, suatu saat kita bisa buka lagi dan dilihat dan kenang kembali. Tak melulu foto, tapi bisa juga dokumentasi pengalaman, tutorial, review kuliner atau apa saja yang ingin kita bagikan.

Menabung Portofolio

Ketika saya pernah berpikir mau mencari job di situs freelance sebagai penulis dan blogger, situs itu meminta saya mengunggah karya saya. Berhubung saya termasuk baru mulai ngeblog lagi waktu itu dan situsnya merupakan situs dari luar negri, saya otomatis mencari tulisan blog lama saya yang kebetulan ‘sok berbahasa inggris’. Saya baru ngeh blog lama saya itu bagai ‘bank’ tulisan-tulisan saya yang lama. Namun karena kesibukan baru menikah dan punya anak buat saya hampir ngga menyentuh blog lama sampai akhirnya dia hilang dari peredaran.

Saya hampir merasa pupus harapan sampai blogger lain memberitahu saya soal situs Wayback Machine di archive.org. Disitu saya terkesima dan hampir terharu, ternyata ‘buah tulisan’ saya masih ada disana dan ada semuanya. Saya bersyukur dulu punya niat menulis hampir tiap minggu sehingga ada banyak tulisan yang saya bisa pilih. 

 

Tak hanya menabung portofolio tulisan, kita juga bisa memajang karya bentuk lain. Seperti fotografi, desain produk, interior, crafting, hasil berkebun dan apapun minat kita.

Menabung Potensi Penghasilan

Menulis blog juga bisa sebagai mencari penghasilan. Siapa yang ngga tergiur, hobby ngeblog dapat uang. Ada beberapa cara monetisasi blog; menyisipkan affiliate link, backlink berbayar, content placement, sponsored post dan menyisipkan kotak iklan di halaman blog kita. Blog memiliki banyak ‘ruang’ untuk menaruh potensi penghasilan, dengan catatan kita merawat blog dengan baik.

Setelah beberapa lama menulis dan memperlihatkan tulisan kita di blog, ada potensi dimana brand bisa ‘menemukan’ tulisan kita dan mengajak kita bekerjasama untuk menulis tentang produk mereka. Kejadian beberapa kali ke saya dan teman-teman blogger lain, walau belum tentu deal ya. Tapi saya merasa itu benefit dari konsisten menulis. 

Ketika pengunjung mendatangi tulisan kita dan kita bisa mengajak mereka membaca dan klik link sponsor yang kita sediakan dalam tulisan, kita bisa mendapatkan komisi (affiliate link). Sama halnya dengan iklan yang disematkan di sidebar, di tengah artikel maupun bagian lainnya dalam blog, semua berpotensi memberikan blogger pendapatan.

Menabung Pahala (Insya Allah)

Fungsi blog lainnya adalah kita bisa menyebarkan kebaikan dengan tulisan kita. Kebaikan disini dalam arti menyebarkan pesan-pesan positif yang mungkin bisa bermanfaat oleh pembaca. Salah satu hal yang buat saya amazed dan suka ngeblog adalah bagaimana tulisan kita bisa dibaca orang di belahan dunia lain, bahkan sampai ‘menggerakkan’ batin mereka. 

Bukankah hebat ketika tulisan kita bisa membuat perubahan yang baik di diri orang lain? Lebih jauh lagi, mereka sampai berbuat baik juga ke orang lain. Jika demikian, tulisan kita bisa mengandung pahala dan berkah.

Jika kita konsisten menulis dan menebar kebaikan, siapa tahu lebih banyak berkah yang didapat? Insya Allah ya…

Penutup

Blog memang ‘cuma’ blog tapi jika diisi beberapa lama dan konsisten, insya Allah bisa disebut berinvestasi dalam bentuk tulisan. Sebuah bentuk investasi jangka panjang. Semua memang tergantung bloggernya bagaimana menggunakannya.

Saya akan tutup dengan kutipan dari Buku Show Your Work yang ditulis Austin Kleon:

Austin Kleon

Tulisan ini sengaja dibuat demi memenuhi Tantangan Mamah Gajah Ngeblog bulan Oktober dengan tema Investasi Yang Ingin dan Sudah Dilakukan. 

Bagaimana dengan kalian yang juga sudah ngeblog atau mau ngeblog? Inginkah berinvestasi juga dengan blogging? 

​