Berkarya Saat Traveling? Bisa Banget – Berkarya sejatinya adalah proses berkreasi hasil buah pikiran. Kadang terjadinya karya bisa spontan dan tanpa direncanakan, tanpa kecuali saat di perjalanan atau traveling. Traveling artinya kita berjalan menuju sebuah lokasi dalam kurun waktu singkat untuk suatu tujuan.
Traveling biasanya memiliki fokus untuk mengalami hal baru, menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah kita datangi dan bertemu orang-orang dengan latar belakang budaya yang berbeda. Mengalami hal-hal baru ini bisa memicu kreativitas dan mendorong kita untuk berkarya. Kadang dorongan itu tidak bisa menunggu sampai kita kembali ke tempat asal kita. Kreativitas membuncah dan butuh untuk diekspresikan. Bisa jadi saat sampai rumah sudah hilang feel-nya dan bahkan sudah tinggal bawa capek saja. Berkarya saat traveling adalah salah satu caranya.
Menciptakan karya saat kita sedang bergerak alias sedang tidak berdiam diri adalah sebuah tantangan. Mungkin bukan pilihan bagi beberapa orang. Kita bisa memanfaatkan tools dan benda yang dapat menunjang diri kita berkarya. Saat ini ada banyak fasilitas untuk mendukung kita berkreasi dimana saja, apalagi di masa digital. Misalnya dengan internet dapat menyatukan kita semua, selain dari terhubung juga bisa untuk menghasilkan karya.
Nah bagaimana caranya kita berkarya saat traveling? Begini beberapa cara dan medianya:
Menulis di buku jurnal cukup umum dilakukan banyak orang saat dalam perjalanan. Yang dibutuhkan hanya pena dan kertas. Namun lebih ringkas tentunya memakai buku jurnal seukuran A5 atau buku saku agar lebih mudah dibawa kemana-mana. Meski masa sekarang orang sepertinya lebih suka memiliki catatan digital karena lebih ringkas, tapi menulis tangan dan journaling memiliki manfaat tersendiri.
Banyak penulis yang menulis jurnal dalam perjalanan, yang bisa dijadikan karya. Saya rasa ada banyak juga karya-karya buku yang sudah terbit hasil tulisan jurnal penulis dalam perjalanan. Namun menulis sekedar catatan juga merupakan buah pikiran. Apakah menulis bullet journaling termasuk dalam hal ini ya? Bagaimana menurutmu?
Memotret atau dokumentasi foto dalam perjalanan juga cukup umum dilakukan traveler. Ini juga salah satu bentuk menciptakan karya yang tergolong mudah, jika tidak termasuk edit fotonya. Tapi belum tentu semua menerapkan fotografi yang fokus mendapatkan keindahan dan keunikan. Bagi banyak orang, tentu ingin mengabadikan segala hal dalam perjalanan yang mungkin tidak akan terulang lagi.
Bagi saya yang juga suka fotografi, memotret saat dalam perjalanan itu memiliki adrenalin sendiri. Karena kita harus memanfaatkan waktu semasa berada di lokasi untuk memotret yang sekiranya layak difoto. Pernah juga saya ambil paket perjalanan fotografer, walaupun sebenarnya saya masih amatir. Fotografer pro membawa perangkat kamera DSLR serta tripod, sementara saya memakai kamera digital seadanya kala itu. Tak masalah karena aim-nya untuk memotret keindahan lokasi.
Menulis blog juga sangat mungkin dilakukan dalam perjalanan. Saya sendiri pernah melakukannya dalam work trip karena kondisinya sangat kondusif saat itu. Blogging saat dalam perjalanan bisa menyenangkan karena kita bisa langsung menuangkan kata-kata dalam tulisan dari hal-hal yang butuh diekspresikan maupun baru dijalani. Tentu untuk melakukan blogging saat travel membutuhkan media menulis seperti catatan berupa fisik atau digital, koneksi internet jika ada dan tambahan foto sebagai dokumentasi.
Beberapa orang mungkin menunggu saat ada di rumah untuk menceritakan kembali secara detil perjalanan mereka dalam blog. Sangat mungkin hal ini dilakukan, misalnya untuk menulis tips traveling.
Bagi kamu yang suka menggambar, hasrat berkarya dapat timbul saat on the road mungkin dipicu pengalaman baru yang menyenangkan. Dibutuhkan fokus dan waktu tentunya untuk menggambar dan melukis dalam perjalanan. Saya rasa setidaknya butuh sketsa dulu, membawa pensil dan buku gambar.
Peralatan menggambar lain seperti media lukis ataupun digital membutuhkan lebih banyak ruang dalam koper atau tas juga membutuhkan perhatian ekstra. Contohnya jika membawa cat air maka harus juga sediakan air untuk mencampur cat dan kuas. Namun hal ini tentu tidak masalah untuk traveler yang sudah hobby menggambar dan melukis.
Saya tidak menemukan banyak orang yang berkarya berupa kerajinan tangan saat travel. Tapi saya pikir orang yang melakukan ini adalah mereka yang cukup lama ada dalam perjalanan. Karena membuat kerajinan tangan sangat butuh ketekunan dan peralatan khusus, yang mungkin tidak disediakan di lokasi travel. Hal ini karena dilakukan dengan handmade. Poin ini membuat proses penciptaan karya butuh waktu lama dan tidak bisa dikerjakan kalau cuma dalam perjalanan singkat. Kecuali kita mau mengorbankan jam tidur misalnya atau mengerjakannya saat duduk lama di kereta.
Suatu ketika saya pernah menemukan akun instagram keluarga traveler yang menjual rajutan dalam perjalanan. Sepertinya ini dilakukan untuk menambah pemasukan selagi mereka melancong dan mampu membiayai perjalanan selanjutnya.
Melakukan syuting video selama di jalan juga cukup umum dilakukan, sama seperti foto yaitu untuk dokumentasi. Tapi untuk benar-benar memproduksi video selagi di jalan, menurut saya butuh tenaga ekstra. Mungkin ini lumrah untuk vlogger dan youtuber. Sehingga mereka sudah membawa peralatan editing, perangkat kamera dan bisa juga audio perekam. Lalu mereka mengedit di kamar hotel atau tempat mereka menginap. Kurang lebih mirip seperti dalam salah satu cerita pengalaman saya jadi editor.
Sangat mungkin di jaman sekarang untuk merekam semua dalam handphone dan mengeditnya dengan aplikasi editing. Jadi, memproduksi video secara sederhana melalui aplikasi atau social media juga doable. Mengerjakannya butuh fokus mirip seperti kerajinan tangan, walau mungkin tidak sama persis dalam ketelitian dan tidak handmade.
Gara-gara menulis tulisan ini saya jadi tergoda jadi blogger lifestyle dan traveling. Menulis mengenai traveling memang menyenangkan dan untuk kembali blogging saat dalam perjalanan juga seru.
Jika ada yang menciptakan karya dalam perjalanan, selamat ya dan itu termasuk salah satu pencapaian (jika karyanya juga positif). Tapi jika dirimu konsisten melakukannya dan hasilnyapun bagus, mungkin saya bisa minta tips.
Bagaimana dengan dirimu? Pernahkah menghasilkan karya dalam perjalanan?
Buku-Buku yang Dibaca Tahun 2024 - Saat tulisan ini naik, 2024 sudah menuju akhir. Setelah…
Foto Hitam Putih dan Keseruannya - Untuk tantangan blogging Mamah Gajah Ngeblog terakhir tahun 2024…
Menggunakan Mind Mapping untuk Mencari Ide - Beberapa bulan ini saya dan si kecil menerapkan…
Tips Menentukan Nama Blog - Apakah kamu mau bikin blog tapi bingung mau menamakannya apa?…
Kumpul-Kumpul Ibu-Ibu Blogger MGN di Depok - Sejak menulis best times kumpul-kumpul sebagai blogger, sebenarnya…
Review Film Budi Pekerti (2023) - Ada sebuah fase di hidup saya saat pindah haluan…
This website uses cookies.
View Comments
Mestinya bisa ya berkarya saat traveling. Aku tu masih kesulitan buat nulis kalau nggak di depan laptop di rumah. Jadi repot sendiri emang. Perlu dibiasakan untuk bisa berkarya di mana aja ya Din.
menghasilkan karya dalam perjalanan pernah, tapi ga sering. Karena dilakukan pas sesempetnya aja
sekarang, seringnya kalau pas traveling atau cuman kerjaan kantor di luar kota, aku sering bawa laptop, kayak ada yang kurang kalau ga produktif aja di kota lain. Meskipun cuman aktivitas ngeblog biasa.
aku saat traveling suak bikin puisi tentang keindahan yang aku lihat
Justru klo lagi traveling tuh hasrat utk berkarya kayak luberrrr gt ya mbaaa
Klo mau nulis blog buat sebagian org emang rada susah karena ga semua bs ngeblog via laptop
Ya udin, mungkin seMnentara update via socmed aja gpp
Iya bener banget kak, saat traveling emang pas banget buat bikin konten yang menarik terutama bikin video dan foto
Stiap kali traveling, aku sbnrnya kepikiran untuk langsung menuliskan di blog mba. Saat pikiran dan mood masih fresh dan semangat . Tapi udah belasan tahun traveling, sekalipun blm berhasil menuliskan langsung di blog, pasti menunggu pulang .
Tapi setidaknya aku rutin sih catet di notes, semua poin2 dari perjalanan. Berguna banget buat refresh lagi ketika mau memindahkan ke blog. Gitu juga foto2. Jadi bisa nyegarin ingatan juga
Banyak berjalan banyak dilihat, pastinya banyak yang ingin diceritakan. Pas travelling pengennya ambil foto yang banyak dan bagus-bagus, tapi pas mau nulis suka merasa foto yang diambil kok kualitasnya nggak seindah yang dilihat mata ya.
Terus kalau ditunda menuliskan di blog, udah pastilah ilang semangat menulisnya karena ada banyak hal lain yang ingin dituliskan juga.
Akhirnya sih kalau aku seringnya minimal bikin dulu judulnya di draft, untuk kembali ke draft ketika punya wakut menulis tapi ga tau nulis apa. Masukkan dulu foto-fotonya ke tulisan, biasanya langsung deh ingatannya kembali lagi dan bisa menuliskan hal-hal yang ingin diingat.
Tapi emang, akan ada hari-hari udah terlalu lelah buat menulis ketika travelling, nah kalau gitu ya udahlah lupakan nulis, tidur aja biar segerrr. Namanya liburan itu waktu istirahat dan ga harus memaksakan diri buat merasa produktif. Kalau memaksakan diri di saat istirahat, jadinya ga jadi istirahat dong namanya.