Di Balik Nama Sunglow Mama

di-balik-sunglow-mama.jpg

Di Balik Nama Sunglow Mama – Kalau membaca tulisan ini berasa seperti Déjà vu, mungkin karena dulu saya sudah pernah menulis alasan saya memilih nama Sunglow Mama sebagai nama blog. Moga-moga nggak bosan saya membahas ini lagi.

Saat Tantangan Blogging Mamah Gajah Ngeblog bulan September 2024 bertema “Kisah di Balik Nama” adalah saat yang pas untuk membahasnya lebih lanjut. Karena seingat saya, saya memang ada keinginan membahasnya lebih dalam. Moga-moga ngga bosan ya.

Masa Memilih Nama Dari Nama Warna

Ada masanya dimana saya merasa memilih nama akan unik dan bagus jika saya memilihnya dari nama warna favorit. Misalnya dulu saya mencari nama blog dan nama online shop (yang dulu pernah saya coba buat) saya memilih dari nama warna. Ternyata selain dari warna memiliki banyak shades atau pilihan (dari satu warna saja), nama-namanya pun beragam.

shades of yellow dan nama-namanya. sumber : pinterest

Saya juga cenderung tidak suka memilih nama blog dari nama sendiri. Cuma sekali ketika saya menggunakan nama saya di nama blog. Itupun udah ngga dipublikasikan lagi. Alasannya lebih ke privasi saja. Atau, ngga suka yang mainstream, hehe. 

Saya salah satu dari mungkin banyak orang yang senang akan keberagaman warna. Makin banyak warna, makin menarik. Satu atau dua warna cocok dipadukan dengan yang lainnya. Ini mungkin DKV bangeeet ya. Ya, saya suka sekali padanan warna yang serasi

Ada masanya juga (sebenarnya sampai sekarang tapi lebih jarang) saya suka menatap berbagai kombinasi warna di aplikasi Pinterest. Terkagum-kagum dan saya simpan padanan warna yang saya suka. Bahkan sampai memilih warna untuk blog. 

Kenapa memilih Warna Sunglow?

Selain dari warna hijau mint, dulu saya suka warna kuning keemasan Atau kuning hangat. Setelah menelusuri nama-nama warna kuning di Wikipedia, saya menemukan warna (dan nama) kuning bernama Sunglow yang saya suka. 

Di balik itu, saya merasa warna kuning itu warna yang penuh energi dan bersemangat. Maunya sih, maunya saya membuat blog yang tulisannya memotivasi. Bukan ala-ala motivator seperti siapa itu.. Cuma lebih ke tulisan yang uplifting atau membuat pembaca merasa mood-nya lebih baik. Or at least, membuat pengaruh yang positif. 

Bukannya mau sok-sokan. Tapi alasan ini agar harapannya, mood dan kebahagiaan saya juga bertambah. Alhamdulillah kalau membawa pahala. Ya ujung-ujungnya egois juga.

Secara psikologis, warna kuning berarti energik, hangat dan juga harapan.

sumber : Pinterest

Kenapa Sunglow dan Mama?

Dulu saya membuat nama blog dengan kata Sunglow bukan dengan nama Mama seperti sekarang. Blog itu dibuat kala masih single dan menulis lebih untuk ke diri sendiri. Ngga mikirin banyak-banyak klik. Ngga juga mikirin tiap hari harus posting (biar traffic naik). Yang penting ada topik yang saya mau tulis, ya sudah ditulis aja. Punya blog itu rasanya ringan deh, ngga ada tuntutan macam-macam.

Ketika akhirnya saya sudah punya anak dan keinginan ngeblog tertunda-tunda (karena sibuk dengan banyak perubahan, menjadi istri dan ibu newborn). Akhirnya lahirlah blog Sunglow Mama. Blog yang menandakan bahwa si blogger Sunglow sudah jadi Mama. Ya, niche-nya parenting.

Sebenarnya memang ada motif duniawi kala itu buat blog Sunglow Mama yang masih ngekor di WordPress gratisan. Yakni mencari job blog. Maklum waktu itu sudah resign kerja dan full di rumah. Lumayan juga sih karena paling ngga waktu itu dapat produk barter berupa makanan camilan diet dan camilan bayi. 

Pindah ke Self-Hosted WordPress

Apakah sampai disitu saja? Nggak, malah saya ngga puas ngeblog di WordPress gratisan. Setelah ngikut komunitas Ibu-Ibu Doyan Nulis dan ikutan kegiatan blogwalking, saya terkesima melihat ada banyak sekali blogger ibu-ibu yang semangat sekali mengisi blog mereka. 

Saya jadi merasa cupu karena waktu itu merasa kerepotan dengan anak satu sudah merasa tersendat-sendat ngeblog. Lah, ini ibu-ibu yang saya ‘datangi’ blognya kok bisa rajin ngeblog bahkan ngambil job.

Padahal sih wajar juga saya kerepotan waktu itu karena anak saya masih berumur kurang dari setahun. Tapi gara-gara lihat ibu-ibu blogger lain memantik saya juga ingin seperti mereka. 

Sudah gitu saya melihat banyak tawaran job beredar di grup-grup dan sosmed, juga lomba-lomba blog mengharuskan blog kita punya domain sendiri. Mengingat saya memang dari dulu suka interface WordPress dan pernah ngeblog film di WordPress juga, akhirnya saya memberanikan diri membeli domain dan hosting (karena ngeblog di blogspot ngga perlu beli hosting). 

Lucunya, ya maklum dulu penghasilan secukupnya saja. Sehingga saya mencari domain yang bayarnya murah per tahun, seperti domain my.id (waktu dulu saya mau buat blog self-hosted domain my.id baru-baru muncul dan jadi tren). Padahal domain my.id itu sebenarnya diperuntukkan untuk domain identitas pribadi. Tapi saya cuek saja sih. 

Kemudian saya mencari paket hosting yang dibayar per bulan. Per bulan, lho. Jadi kadang suka pasrah kalau mungkin merasa belum bisa beli hosting ke depannya. Alhamdulillah, ternyata selalu ada rejeki. Sampai akhirnya saya bisa beli dengan periode hosting lebih panjang. Saya juga mulai mengambil job-job ngeblog. Agar bisa membiayai hosting dan domain.

Akhirnya saya baru sadar setelah beberapa lama bahwa tempat hosting saya lelet dibuka. Juga ada kesalahan dari saya memilih server luar negri. Padahal audiens saya maunya Indonesia.

Saya putuskan untuk migrasi hosting ke tempat hosting yang lebih murah dan lebih cepat diakses. Begitulah, seiring waktu memang insya Allah pengetahuan semakin luas. 

Bikin Blog Baru

Karena blog utama saya di Sunglow Mama dan sudah rutin berjalan beberapa tahun, saya mulai jenuh dan ingin menulis ke ranah lain. Saya membuat dua blog lain. Entah kenapa saya PD begini. Padahal nggak tahu juga bisa konsisten atau ngga.

Salah satu blog baru yang saya buat juga ada kata Sunglow-nya. Meniru nama blog yang dulu kala single. Saya inginnya sih blog itu ranahnya ke self-care. Kebetulan di tahun saya membuat blog itu, saya sedang ingin hidup lebih sehat. Sehingga banyak tulisannya lebih ke membahas hidup sehat.

Well, niatnya baik. Sayangnya kini agak tersendat karena kesibukan. Semoga saya akan lebih banyak menulis lagi ya. 

Banner-Tantangan-MGN-2024.jpg

Penutup

Nggak nyangka, tulisan ini bisa agak panjang. Karena saya merasa sudah sering menulis mengenai asal nama Sunglow. Tapi saya lupa bahwa cerita terus berjalan. Jadi ada sejarah yang mengikuti nama itu dan blog ini. Bahkan sampai sekarang menuju tulisan ke 200.

Moga-moga tulisan ini membawa semangat buat yang membaca. Bahwa ada banyak warna di dunia dan hal itu bisa jadi start memulai sesuatu yang positif. 

Bagaimana menurutmu akan warna kuning atau mencari nama blog dari nama warna?

6 thoughts on “Di Balik Nama Sunglow Mama”

  1. Oh baru tahu kalo sunglow itu jenis warna kuning mbaaa.

    Aku pribadi sukaaaa bgt kuning, merah dan ungu. Kuning itu cerah sih, jd kalo nelihat kuning kayak seneng aja bawaannya. Sama dengan merah. Makanya warna kuning dan merah biasanya berarti keceriaan kan. Sering juga ditempatkan sebagai warna restoran, sebab bisa menaikkan appetite.

    Akhir tahun aku ada niat mau mengubah warna blog. Tadinya ungu, jd pengen juga warna2 ceria begini

  2. Karena ada kata glow saya sempat ngira mama yg glowing spt matahari.. hihi.. ternyata turunan warna kuning.
    Sy punya kenangan sndiri sama warna kuning. Kuning yg saya suka, yellow chrome. Gara2 cat poster jaman TPB hehe.
    Di Fakultas saya ada geng lintas jurusan. Kami berlima menamakan tim Ranger. Dan ya saya kebagian dinas warna kuning

  3. Waduh, nama blog-ku memakai nama sendiri, termasuk mainstream brati ya Andina ehehe.
    Pertama kali tahu nama “sunglow”, pikiranku langsung melayang ke matahari yang ada di Teletubbies itu lho Andina ehehe, yang ada wajah baby-nya. Semoga makin sukses dan memberi manfaat melalui blog Sunglow Mama ya Andina.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Scroll to Top