4 Gaya Foto Buku Aesthetic atau Book Photography Yang Bisa Ditiru

4 Gaya Foto Buku Aesthetic atau Book Photography Yang Bisa Ditiru – Awal tahun ini saya punya keinginan membaca lebih banyak buku. Beberapa saya tuliskan ulasannya di dalam blog. Kenapa? Ya tentunya saya ingin lebih banyak aktualisasi diri. Buku tetap saja adalah jendela dunia, walau kita sudah masuk era digital.

Karena hal ini saya beberapa kali mencari gambar cover atau sampul buku sebagai foto pelengkap untuk tulisan ulasan buku. Sebenarnya sih bukan dari awal tahun saja saya sering lihat book photography di dunia maya namun sudah sejak lama. Tapi saya baru ngeh baru gaya foto buku ini memiliki pola yang mirip-mirip. 

Bisa saja kita ingin foto buku tidak sekedar foto buku standar, tapi foto buku aesthetic atau nyeni. Tentu saja demi lebih enak dipandang dan lebih buat betah dilihat berlama-lama. Atau simply ingin bisa dikoleksi.

Umumnya gaya foto buku memakai gaya foto flatlay angle atau foto dari atas, tapi tidak menutup kemungkinan memakai gaya foto lain. Yang penting cover buku terlihat jelas. Jadi kalau kamu seorang blogger atau influencer, atau sekedar hobby fotografi, bisa meniru 4 gaya foto buku ini. Bisa saja lho diterapkan si penulis buku langsung atau memang penulis seperti penulis Lampung ini misalnya.

Nah yuk tiru dengan gayamu sendiri 4 gaya foto buku ini:

Foto Dengan Tumpukan Buku Lain

Tahukah kamu, sebuah buku ketika ditumpuk dengan buku-buku lain bisa terlihat nyeni? Cuma memperlihatkan visual lembaran buku berisi teks yang terbuka atau cuma setumpuk buku yang dijejerkan, sudah terlihat bagus di mata. Kalau tulisan buku yang ditumpuk dan terlihat samping terlihat nyambung malah lebih nyeni lagi.

Gaya foto buku ini cukup sering saya lihat sebagai gaya andalan. Jika ingin menonjolkan satu buku saja, maka cukup tutup buku tersebut dan ditempatkan di paling atas tengah. Sementara buku-buku lainnya digeletakkan terbuka di belakangnya. 

Pastikan buku-buku di belakangnya tidak lebih menonjol dari buku yang ingin dijadikan pusat perhatian. Dan, pastikan tidak ada terlihat merk dari buku-buku lain karena nantinya jadi iklan gratis (kecuali memang disengaja sih). Saya pernah mencoba untuk sampul foto buku produktivitas ini, walau bukan tumpukan buku banget sih.

Foto Dengan Minuman Hangat, Kacamata dan Selimut

Mungkin karena membaca buku identik dengan waktu me-time sehingga saya sering sekali melihat book photography menggunakan properti foto seperti minuman hangat seperti kopi atau teh, dengan kacamata dan selimut yang berantakan. Karena jika sedang ada waktu membaca buku yang kita nikmati, pastinya ingin juga ditemani minuman dan camilan juga misalnya. Juga kacamata sebagai indikasi bahwa sedang melakukan kegiatan membaca. Selimut sebagai tambahan jika cuaca dingin atau untuk menambah estetika saja. Gaya foto ini banyak banget saya lihat di Pinterest beserta mood, color grading atau tone foto yang juga diedit.

Trik agar foto ini berhasil yaitu pilihlah properti atau alas foto yang mendukung agar si buku kelihatan menonjol. Jika cover buku novel, pilih properti dengan warna yang setipe atau lebih pucat dari warna sampul si buku.

Foto Bersama dengan Membuka Buku (Menutupi Wajah)

Selain dari 2 gaya foto buku di atas, saya juga cukup sering melihat buku dipamerkan dengan seorang pembaca (seringnya yang sedang menulis pendapat tentang buku ini) membukanya di depan wajahnya. Cukup sering dengan gaya si buku terbuka lebar sehingga menutupi keseluruhan wajah sehingga fokus foto cuma kepada sampul bukunya.

Gaya foto ini juga berguna untuk memamerkan cover buku keren tanpa memperlihatkan wajah kita, jika kita tidak suka foto selfie. Tipsnya: pastikan jari-jari tangan tidak terlalu banyak menutupi cover buku atau menutupi judul bukunya.

Foto Piknik Dengan Buku

Nah jika bosan dengan foto buku yang itu-itu saja, bisa coba mood setting foto sedang piknik outdoor atau diluar ruangan sambil membaca buku. Bisa banyak juga properti yang dipakai, seperti keranjang piknik, bunga-bunga, minuman atau kacamata hitam dan tas. 

Tentu saja gaya foto ini lebih membutuhkan banyak effort atau usaha. Kalau saya sih prefer gaya foto ini sekalian saja buat promosi komersil buku atau dijual kembali. Tapi semua kembali ke diri kita sendiri, kalau mau niat sekali silahkan saja. Atau mau curi bikin konten selagi piknik keluarga, bisa saja kan? Hehehe.

Bisa Juga Mencoba: Book Mock Up

Menggunakan mock up bisa jadi solusi jika kita kepepet banget mau buat foto buku yang bagus tapi tidak sempat foto sendiri. Mock up adalah stok template desain atau foto yang bisa kita pakai sendiri. Dia akan menyediakan space kosong untuk menyisipkan image yang kita mau. Dalam hal ini adalah buku, maka carilah mock up buku atau tablet yang dimensinya sesuai dengan cover buku yang kita mau pakai.

Contoh pemakaian mock up buku ini bisa dilihat salah satunya di artikel saya mengenai review buku Marie Kondo atau e-book Fiksi ITB ini. Keduanya saya buat menggunakan Canva.

Penutup

Menarik juga ya membahas book photography ideas. Foto buku jadi tidak sekedar foto buku, tapi memiliki sentuhan seni. Bisa jadi instagrammable atau konten instagram. Atau juga Pinterest-able. Pastikan setiap foto memiliki cukup cahaya ya, karena tentu kurang enak dilihat jika foto terlihat gelap.

Oh ya baca juga topik-topik menarik mengenai buku di tulisan blogger lampung ini. Selamat mencoba!