Pengalaman Berkesan Mendesain E-Certificate Dengan Canva – Tak terasa, desain E-certificate yang saya buat untuk komunitas sudah dipakai setahun penuh. Tadinya tidak terbayang akan mendesain e-certificate. Membuat piagam penghargaan ini idenya dicetuskan Teh Shanty (www.ceritashanty.com) yang juga member dan Ibu admin yang sangat berpengalaman mengurus komunitas.
Tak terpikir sebelumnya membuat e-certificate sebagai hadiah menulis blog. Bukannya tidak bisa, tapi awalnya tidak yakin bahwa itu ‘cukup’ membuat para Mamah member bersemangat menulis Tantangan Ngeblog.
Diluar dugaan, member sangat antusias untuk mendapatkan E-certificate ini. Bahkan ada yang hobi mengoleksi. Mungkin karena kebetulan anggota adalah mamah-mamah penuh ambisi yang terkubur, hihihi. Tapi kalau mendesain e-certificate bisa buat Ibu-ibu makin bersemangat menulis dan produktif, saya senang banget. Alhamdulillah bermanfaat.
Sebelumnya kita bahas dulu apa itu e-certificate, ya.
E-Certificate Adalah dan Benefitnya
E-certificate adalah sertifikat elektronik yang dibagikan di dunia maya maupun digital yang cukup marak hadir di era internet ini. Rasanya e-certificate sering menjadi iming-iming calon peserta dalam mengikuti webinar atau kursus karena sebagai bentuk apresiasi maupun reward.
Sertifikat elektronik adalah sebagai lisensi sebuah institusi. Ia bisa solusi di masa digital dan di masa pandemi karena untuk mendapatkannya jauh lebih ringkas dibandingkan fisik, yang mengharuskan kita harus mendatangi langsung institusinya. Misalnya sertifikat elektronik pajak.
Saya rasakan sendiri bahwa mendapatkan e-certificate cukup bisa menarik perhatian peserta kelas atau webinar, karena dulu saya pernah mengejar masuk kelas webinar Google Search Console salah satunya karena iming-iming e-certificate. Mengingat yang mengadakan kelas adalah penyedia hosting kredibel dan narasumber pun terpercaya.
Namun begitulah karena kehidupan emak ini suka tidak diduga, jadinya ikut kelasnya setengah konsen. E-certificate-nya sih dapat (terkubur di antara tumpukan e-mail dan storage handphone lama). Tapi aim penyedia kelas agar peserta tertarik ikut kelas? Ya, dapat.
Mendesain E-Certificate Dengan Canva
Alasan Mendesain E-Certificate Dengan Canva
Mungkin ada yang bertanya-tanya, kenapa menggunakan Canva mendesain piagam penghargaan? Kala itu, saya harus bergantian memakai komputer dengan suami. Sehingga penggunaan aplikasi adalah yang paling leluasa untuk mendesain. Canva sangat mudah dipakai untuk para pembuat konten dan blogger seperti saya. Lagipula, siapa yang nggak mau mendapatkan e-certificate gratis yang bisa dengan mudah dibuat di Canva.
Sampai sekarangpun, lebih mudah ya menggunakan aplikasi Canva. Karena si kecil masih suka nyolek-nyolek saya, nggak suka saya sibuk sendiri. Eh iya, anak saya juga sudah mencoba Canva dan suka sekali. Lain kali saya cerita-cerita ya.
Kembali ke mendesain E-certificate dengan Canva. Awalnya saya tidak pernah sebelumnya, kecuali untuk kelas Canva kecil-kecilan yang pernah saya ajari, membuat sertifikat. Tapi kala itu konsepnya sangat sederhana dan mendadak, demi mengapresiasi peserta yang rajin mengerjakan tugas dan hadir.
Kali ini berbeda. E-certificate ini buat anggota komunitas blogging yang butuh dipacu untuk menulis. Saya pantang juga buat e-certificate yang kurang ‘berisi’. Saya lupa berapa lama waktu yang saya habiskan untuk mendesain. Mungkin kalau dipadatkan, sekitar semingguan untuk membuatnya.
Ada 2 jenis e-certificate yang saya buat untuk dibagikan per bulannya: sertifikat juara 1 hingga 10 besar dan sertifikat penyetor tulisan tercepat. Untuk desainnya, saya sengaja membuat nuansa hijau daun dan keabuan karena sesuai dengan warna citra Mamah Gajah Ngeblog. Ada pula 1 sertifikat digital lain yang dibagikan akhir tahun untuk peserta yang konsisten menulis per bulan.
Satu hal yang saya rasa tepat banget mendesain e-certificate dengan Canva adalah karena per bulan, yang menuliskan nama-nama juara adalah anggota-anggota yang berbeda. Jadi tidak selalu saya karena saya yang desain. Karena yang diwajibkan mengisi nama juara adalah juri bulan tersebut yang pastinya berbeda setiap bulan. Karena Canva dapat mudah digunakan siapa saja, tinggal sebar link maka desain template canva tersebut bisa digunakan siapa saja yang klik dan sudah install Canva. Sangat mempermudah pekerjaan.
Poin-Poin Informasi Dalam E-Certificate
Meski membuat e-certificate di Canva tergolong mudah karena sistem drag-and-drop, elemen yang sudah tersedia dan memudahkan dipakai untuk tim, jangan lupakan masukkan elemen-elemen ini dalam e-certificate:
- Jenis Sertifikat
- Detil titel juara/keberhasilan
- Nama peserta dan informasi terkait
- Tanggal dan tahun atau informasi periode waktu lainnya
- Logo penyelenggara
- Informasi Penyelenggara
Tantangan Mendesain E-Certificate Dengan Canva
Meskipun Canva mudah digunakan tapi dalam mendesain e-certificate, tantangan terbesarnya adalah bagaimana caranya agar tidak terlihat flat atau asal jadi? Mentang-mentang mudah buatnya, ya paling nggak tidak terlihat murahan. Ya, nggak ecek-ecek lah. Yang paling penting, bikin orang jadi mupeng pengen namanya terpampang di e-certificate itu.
Tersedia banyak template desain Canva namun saya agak ogah memakai template yang tidak dikustomisasi lagi. Maklum, ‘gatal’ diganti-ganti sendiri karena punya aim di kepala. Mungkin terbiasa juga made from scratch ya. Jaman kuliah bahkan mendesain dari gambar tangan baru ditransfer ke komputer (inipun suka disepet orang terdekat ngapain pakai Canva). Lho tapi saya juga udah dapat pemasukan dari sini kok :)) Lanjut, ahh.
Tentunya mendesain template e-certificate tidak sama seperti mendesain template instagram feed atau IG carousel. Karena sifatnya lebih permanen atau lebih untuk lisensi/penghargaan.
Salah satu cara agar mendesain yang memiliki lebih banyak kedalaman adalah…. membuat tumpukan! Iya tumpukan object seperti gradient, element dan motif. Mainkan juga transparansi dan elemen yang terlihat ‘mahal’ seperti emas atau gelombang yang sederhana. Elemen-elemen ini membantu e-certificate terlihat lebih berbobot dan ‘berat’.
Namun setelah ada begitu banyak lapisan (layer), agak sulit merubah-rubah susunan layer di posisi bawah karena Canva tidak punya tools untuk menunjukkan urutan layer-layer seperti software desain umumnya. Jadi untuk merubah layer-layer posisi bawah, saya harus geser-geser layer atas dulu. Ini yang buat agak repot.
Karena banyaknya lapisan dan elemen ini, terkadang saya khawatir objek mungkin tergeser-geser oleh pengguna lain yang memakai. Untuk mengatasi ini, kita bisa membagikan sebagai template / share as template sehingga pengguna lain dapat hanya mengganti bagian teks saja.
Kita juga harus bisa mencari-cari elemen-elemen ‘jadi’ di Canva yang sekiranya pas bentuknya untuk dipakai. Karena Canva tidak bisa buat vektor dari nol, jadi manfaatkan saja elemen/graphics yang ada dan tidak perlu semuanya ditampakkan. Kecilkan saja area yang terlihat menggunakan area object (klik objek dua kali agar muncul) atau ‘sembunyikan’ sisanya di ujung canvas e-certificate.
Kesimpulan
Kehadiran e-certificate cukup menarik perhatian banyak orang di field area yang mereka inginkan. Sebagai lisensi tersendiri, e-certificate juga ringkas dan memudahkan didapat di era digital dan pandemi ini.
Membuat e-certificate dengan Canva adalah doable (bisa banget) dan sebenarnya sudah tersedia template-template sertifikat di aplikasi desain laris ini, tapi jika ingin membuat sendiri dari awal pun dapat dilakukan. Malah dari pengalaman saya, Canva memudahkan dipakai untuk tim atau orang lain.
Agar e-certificate terlihat lebih berbobot, masukkan banyak elemen gradient, emas atau warna ‘wah’ yang sederhana lain. Juga tidak melupakan informasi penting yang dibutuhkan di dalamnya. Namun jika sudah terlalu banyak lapisan di dalam canvas Canva, kita harus menggali-gali layer untuk merubah sesuatu lagi. Kitapun bisa membagikan e-certificate ke tim lain untuk diganti teks-nya saja menggunakan fitur share as template.
Bagaimana? Menurutmu, mudah nggak mendesain e-certificate dengan Canva?
makasih sharingnya kak, e-sertifikat memang bisa menjadi mood booster kak