Menggunakan Mind Mapping untuk Mencari Ide – Beberapa bulan ini saya dan si kecil menerapkan mind mapping untuk mencari ide demi project homeschooling kami. Di luar dugaan ternyata si kecil sangat suka melakukan mind mapping. Karena tergolong mudah juga tidak banyak aturan.
Nah baru-baru ini saya juga ikut kelas Mencari Ide STEAM dengan Mind Mapping dari Cleferik Doodle Books. Sebenarnya beberapa bulan ini memang tema STEAM jadi pembahasan dari Clefiena, yang juga penulis dari Cleferik Doodle Books. Nah salah satu cara Clefy mencari ide project HS dengan anak-anaknya adalah dengan menggunakan mind mapping.
Apa Itu Mind Mapping
Mind Mapping adalah alat untuk mendapatkan ide dengan cara mengurainya dari gagasan-gagasan di otak ke serangkaian tulisan yang bercabang-cabang. Daripada banyak ide dan konsep cuma di kepala aja, mind mapping membantu kita untuk memindahkan gagasan-gagasan kita ke kertas dan tulisan.
Melakukan mind mapping bukan hal yang baru untuk saya. Karena telah saya terapkan sejak di bangku kuliah. Kala itu sih demi mendapatkan ide untuk tugas kala ketika itu bingung harus membuat apa dan apa saja yang seharusnya difokuskan.
Mind mapping adalah salah satu upaya untuk berkegiatan positif jika kita memang ingin menarik law of attraction yang juga positif.
Manfaat Mind Mapping
Kenapa harus membuat mind mapping? Dikutip dari dailysocial.id, ini beberapa manfaat mind mapping:
- Membantu proses pembelajaran
- Meningkatkan kreativitas
- Meningkatkan daya ingat
- Membuat produktif
- Hemat waktu
- Mengurangi Stres
- Membantu problem-solving
- Membantu fokus
- Membantu menetapkan tujuan
- Meningkatkan pemikiran kritis
Cara Melakukan Mind Mapping
Melakukan mind mapping tidak sulit. Cukup pikirkan 1 kata kunci yang jadi kata utama dari proyek yang mau kamu buat. Kata kunci ini bisa jadi tema besar atau karakter utama dari hal yang kita minati, pikirkan atau sesuatu yang ingin kita ciptakan.
Tulislah kata itu di tengah kertas. Kemudian dari kata kunci tersebut, tulis kata-kata yang kita pikirkan di kepala ketika mendengar kata kunci itu dengan panah atau cabang-cabang. Tidak perlu banyak dipikirkan. Apa saja yang terlintas di kepala kita setelah mendengar kata tersebut, tulis saja.
Dalam artian, tiap cabang memiliki kaitan dari kata atasnya. Setelah menuliskan turunan dari kata kunci utama, teruskan ke kata turunan ke berikutnya. Jika menerapkan untuk anak-anak, kita bisa menggunakan warna yang berbeda dari tiap cabang.
Hasilnya bisa jadi serangkaian cabang-cabang kata-kata yang berhubungan ke satu kata kunci utama tadi. Nah dari semua cabang kata, kita bisa menarik sebuah gagasan yang sesuai dengan project atau memecahkan masalah kita. Ini saatnya pula untuk menjadi kreatif.
Tips Melakukan Mind Mapping
Tidak ada salah dan benar dalam kata-kata yang terlintas di kepala untuk membuat mind mapping. Tidak perlu banyak memilih atau rumit. Sesederhana itu.
Mungkin itulah yang membuat anak saya suka melakukan mind mapping. Karena tidak ada batasan dalam menuliskan kata yang pop-up di kepala saat mendengar satu kata dalam cabang.
Untuk melaksanakan mind mapping, menurut saya lebih baik secara manual alias gunakan handwriting atau tulisan tangan saja di kertas. Mind mapping online mungkin saja sih dilakukan tapi manfaat menulis tangan lebih baik karena meningkatkan memori.
Saat ini ada pula mind mapping AI (artificial intelligence). Tapi jika mengandalkan tools ini mungkin efeknya tidak akan personal atau sesuai dengan kapasitas atau karakter kita jika kita mengharapkan hasil yang otentik.
Penutup
Meski sederhana, melakukan mind mapping adalah tools yang efektif untuk membantu kita. Termasuk ketika kita sedang mengalami keruwetan pikiran. Ini termasuk cara melepaskan beban pikiran. Mungkin tidak sedalam secara psikologis seperti Sedona Methode tapi lebih ke hal-hal yang praktis.
Bagaimana menurutmu mengenai mind mapping? Apa kamu sudah pernah mencobanya?