Review : Amelia (2009) dan Spekulasi Nasibnya Setelah Pesawatnya Jatuh

amelia-earhart-film-2009.jpg

Review : Amelia (2009) dan Spekulasi Nasibnya Setelah Pesawatnya Jatuh – Dulu ketika saya kecil saya diceritakan bahwa ibu saya ingin menjadi seorang pilot. Ibu ingin belajar terbang. Tapi almarhum nenek saya tidak membolehkan. Ibu dimasukkan ke sekolah yang dianggap lebih baik masa depannya. 

Mungkin Ibu saya terinspirasi oleh Amelia Earhart. Amelia Earhart adalah sosok perempuan yang mempelopori karir dan mimpi wanita dalam dunia penerbangan. Banyak orang menganggapnya wanita inspiratif karena berani mendobrak imej wanita sulit menjadi pilot, sebuah karir yang didominasi lelaki.

Kisahnya hilangnya pesawat beliau di ujung hidupnya juga menjadi pembicaraan hingga kini. Nah kisahnya difilmkan dan dirilis tahun 2009, dibintangi dan diproduseri oleh Hillary Swank. Baru-baru ini saya menontonnya di Disney Hotstar demi memenuhi Tantangan Mamah Gajah Ngeblog bulan November 2022. Yuk baca ulasannya. 

Sinopsis Amelia (2009)

Cerita di film Amelia (2009) memiliki alur maju-mundur. Diceritakan Amelia Earhart (Hillary Swank) sedang menerbangkan pesawat terakhirnya, Elektra, sambil mengingat kembali kisah-kisahnya di masa lalu; sedikit masa kecilnya, namun lebih banyak pada masa ia bertemu George Putnam (Richard Gere), sosok taipan dalam dunia penerbitan buku. Putnam adalah sosok yang membantunya terkenal dan akhirnya menjadi suaminya. 

Dengan color grading kuning keemasan, film ini juga dominan mengisahkan perjalanannya menjadi pilot wanita yang mendunia. Dari cuma sebagai navigator hingga menjadi terkenal dan bahkan terbang bersama First Lady waktu itu. 

Bisa ditebak, awalnya sosok perempuan tidak ‘dilihat’ untuk bisa jadi pilot. Namun Amelia membuktikan imej itu cuma isapan jempol. Ia selalu tak puas dengan satu perjalanan. Selalu ingin menjalani tantangan dan pencapaian yang lebih dari sebelumnya. Beruntung Amelia didukung oleh suami yang memahaminya dan mendukungnya.

Semakin terkenal, Amelia juga hadir dalam iklan-iklan kamera dan koper demi menopang biaya penerbangannya. Prestasi lainnya adalah ia mendirikan komunitas perempuan penerbangan dan menjuarai lomba penerbangan wanita. Ia bahkan mengajak istri Presiden Roosevelt untuk terbang bersama di malam hari.

Diceritakan juga affair-nya dengan Gene Vidal (Ewan McGregor), guru penerbangan yang akan menjadi administrator Federal Aviation hingga membuat pernikahannya terancam. Putnam sangat cemburu dengan Vidal tapi menerimanya sebagai rekan bisnis.

Kisah Amelia berujung tragis karena pesawatnya dinyatakan hilang tanpa bekas. Ironisnya Amelia menyatakan bahwa ia akan pulang dan berhenti setelah penerbangan tersebut.

Film Amelia (2009) : Amelia dengan suaminya George Putnam (Gere) di film. Sumber: IMDB

Ulasan Film Amelia (2009)

Dibintangi Hillary Swank, saya berharap film ini akan menginspirasi saya. Nama Swank menjadi semacam ‘jaminan’ bahwa aktingnya pasti bagus, kalau melihat pujian banyak orang dari film-film yang dibintanginya sebelumnya. Namun saya tidak merasa demikian di film Amelia ini. 

Amelia terasa hampir ‘datar’ karena minim ‘urgensi’. ‘Urgensi’ Amelia yang ingin menerbangkan pesawat karena ingin merasa bebas di angkasa. ‘Urgensi’-nya berambisi jadi penerbang pilot wanita mengalahkan sosok pilot lelaki sebelumnya. Krisisnya ketika menjalani terlalu banyak sorotan dan acara promosi. Mungkin affair Amelia dengan Vidal terjadi karena Putnam berambisi dengan sukses dan Vidal bisa memahami kecintaan Amelia pada dunia penerbangan? Padahal titik ‘rendah’ ini yang buat karakter utama khususnya di film biopik jadi lebih ‘hidup’.

Amelia yang diperankan Swank terasa tidak nyata karena nyaris terlihat tidak punya titik lemah, rapuh maupun memiliki emosi naik-turun. Earhart di film ini sangat sering tersenyum dan seperti tidak ada beban. Padahal semakin lama beban mentalnya besar karena ‘menanggung’ ketenaran dan kepercayaan orang-orang yang memungkinkan project penerbangannya yang mahal bisa terjadi. 

Mungkinkah sengaja dibuat demikian agar dunia mengenang Amelia tanpa ‘mengungkit’ sisi lemahnya? Ini termasuk ‘penyakit’ kisah biopik, tidak mau memperlihatkan kejelekan tokohnya. Meski main ‘aman’, cerita jadi terasa kurang kedalamannya. 

Karakter Putnam yang diperankan Richard Gere lembut dan ‘memaklumi’ keinginan-keinginan Amelia menjadi penerbang. Bahkan saat menikah Amelia tidak ingin ada kata ‘menurut pada suami’ dan Putnam cuma meminta pernikahan mereka segera disahkan sebelum Amelia kabur (karena awalnya Amelia tidak mau menikah karena bisa bahagia sendiri). Sepertinya tidak mungkin di pernikahan mereka ada kekerasan verbal karena terlihat harmonis.

Saya juga kecewa bahwa film ini tidak banyak menceritakan Amelia waktu kecil. Itu bisa membantu penonton lebih paham sosoknya. Seperti apa yang menyebabkannya mau jadi pilot? Apa yang membuatnya fearless di bidang yang didominasi laki-laki? Kenapa ia bisa jadi beda dari perempuan jaman dulu yang diharuskan di rumah dan menjadi istri yang taat? Di film ia tidak suka dengan peminum karena ia ‘dikecewakan’ Ayahnya sepanjang hidup. Apakah ada KDRT pada wanita di masa kecilnya?

Naskah film ini juga berdasarkan buku-buku mengenai Amelia Earhart yang didalamnya memang minim drama? Mungkin naskah dibuat setia pada sumbernya. Seperti juga video editing-nya yang minim efek atau dramatisasi adegan.

Kabarnya ada banyak kata-kata asli Earhart digunakan dalam adegan film ini. Ada pula beberapa footage asli Amelia Earhart. Namun itu tidak membantu membantu film ini lebih ‘menggigit’.

Di ujung film juga seandainya ada banyak footage mengenai hilangnya jejak Amelia, kurang membuat film ini habis dengan penuh kesan. Mungkinkah ini permintaan keluarga agar tidak mengungkit pedihnya kehilangan Amelia? 

Misteri Hilangnya Amelia Jadi Pertanyaan Hingga Kini

Hilangnya pesawat Elektra yang diisi sosok ikonik ini dan Fred Noonan, navigatornya menjadi pertanyaan banyak orang. Kabarnya pemerintah Amerika Serikat menggelar pencarian besar-besaran di titik kira-kira pesawat bisa jatuh. Diketahui di jam-jam terakhir Earhart terhubung adalah demi mendarat di Pulau Howland (yang terletak di dekat Honolulu) yang susah ditemukan. Karena cuaca mendung dan alat penerima gelombang suara tidak memiliki daya baterai sehingga Earhart tidak mendapatkan informasi dari Pulau Howland, sementara bahan bakar pesawat nyaris habis.

Pesawat tersebut ‘tidak berbekas’ di daerah lokasi membuat banyak orang bingung hingga kini. Dulu bahkan saya mendapat kesan bahwa Amelia Earhart ‘ditelan awan’ yang membuat kejadian ini jadi kejadian di luar nalar.

Ada yang berpendapat mereka mendarat di Pulau Nikumaroro yang dekat dengan Pulau Howland. Karena ditemukannya tulang-tulang manusia yang menyerupai sosok Amelia juga navigatornya. Kemungkinan mereka hidup beberapa hari sebelum kemudian meninggal karena kehabisan makanan dan sulit bertahan hidup.

Ada lagi sumber dari Quora yang menyatakan bahwa Amelia ditangkap Jepang dan kemudian meninggal karena penyakit disentria. Pesawat Elektra juga dikatakan dibakar karena jika ditemukan akan menyalahi aturan Jepang (plus hubungan Amerika dan Jepang yang tidak baik kala itu).

Namun sekali lagi, teori-teori ini tidak diresmikan. Bahkan tulang-tulangnya dinyatakan hilang. So? Kemanakah sebenarnya Amelia?

Selain karena telah menjadi takdir, tentu ada pertanyaan mengapa sesuatu terjadi. Di film, Amelia menyatakan penerbangan melewati khatulistiwa ini adalah penerbangannya yang terakhir. Sebelumnya ketika suaminya mengkhawatirkannya akan kelelahan di titik harus mendarat di Pulau Howland sebagai destinasi terakhir, Amelia menjawab kira-kira; “Then I won’t get tired (Aku takkan kelelahan). Fred Noonan, si navigator pun menyakinkan bahwa dirinya adalah navigator terbaik yang ada. In the end, manusia cuma bisa berencana. Apakah mereka ‘lupa’ bahwa ada higher force dari semua penerbangan berhasil yang telah mereka dapatkan?

banner-Tantangan-MGN-2022.png

Penutup

Begitulah ulasan film 2009 mengenai tokoh ikonik Amelia Earhart. Film ini memang kurang memuaskan bagi saya tapi saya berterima kasih pada tantangan menulis Mamah Gajah Ngeblog karena cukup menambah wawasan. Bagaimana menurut kalian mengenai kisah Amelia Earhart?

Referensi:

https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/potongan-nostalgia/misteri-hilangnya-amelia-earhart-pelopor-penerbangan-amerika-serikat-1v0bv3vhQLt

7 thoughts on “Review : Amelia (2009) dan Spekulasi Nasibnya Setelah Pesawatnya Jatuh”

  1. Teh Andina ini film dari kisah nyata itu aku suka loh! Apalagi misterius kayak Amelia hilang tanpa jejak.
    Aku pernah juga baca tentang segitiga Bermuda yang menelan banyak korban hilang juga.
    Artikel menarik ini teh …

  2. Amelia terasa ‘kurang menggigit’ ya, Teh? Kisah Amelia yang jadi pilot wanita handal pasti menginspirasi, tapi saya setuju bahwa motivasinya untuk jadi pilot harus lebih banyak diulik/dikupas supaya jadi pemicu yang lebih kuat untuk yang nonton. Dan ketika kisah penerbangan terakhirnya jadi misteri, itu sungguh sangat menarik karena selalu ada higher power beyond human. Ucapan terakhir Amelia juga komentar navigatornya -yang terkesan sompral untuk saya mah- jadi kesimpulan yang bikin saya berpikir dan meyakini, bahwa selalu ada higher force dari setiap aksi yang kita jalani. Kalau boleh bilang sih… jangan suka ngomong sompral lah (ini sambil mengingatkan diri sendiri).

  3. Belum pernah nonton sih aku Mbak Ndin, tapi kok dari ulasan artikel Mbak filmnya kurang nendang, ya? Tokoh perempuan gini kan asyiknya masa kecil juga divisualisasikan, etapi ternyata nggak diceritakan ya, weleh. Eeh terus endingnya kaya apa itu? Apakah Amelia menghentikan penerbangannya saja, gitu? Tanpa ada bukti kemana akhir penerbangannya? Nggantung donk ya…

  4. Nama Amelia Earhart ini terkadang disebut di berbagai film kalau lagi membahas pilot perempuan. Pas baru baca bagian awal dan tau film ini ada di Disney, aku pikir mau nonton, tapi kalau kurang nendang, kayaknya mending nggak nonton aja hehehe. Mungkinkah sebenarnya Amelia kabur dengan selingkuhannya dan pura-pura hilang? #ehkokjadigosip.

  5. Saya sudah pernah menonton Amelia, tapi karena sudah lama, jadi sudah blur di ingatan ehehe. Setelah baca ini, jadi teringat kembali. Salut dengan keberaniannya mendobrak stigma ‘pilot hanya untuk kaum adam’, bahkan Amelia termasuk yang the best :).

    ***
    Seru ya membaca review Mamah Andina. Saya baru tahu ada istilah ‘biopik’, dan baru ngeh juga bahwa Hilary Swank kurang mantabb mendalami karakter Amelie yang harusnya ‘lebih stress’.
    ***
    Nuhun review-nya Mamah Andina. 🙂

  6. Dulu pernah baca bukunya, tapi memang kisah terakhirnya itu selalu bikin penasaran siapapun yg baca. Aku kadang suka serem sendiri kalo udah baca cerita ttg penerbangan yg hilang, tabrakan, crash atau apapun Lah. Mungkin Krn aku rutin terbang, jadi jujur perasaan takut itu pasti ada.

    Pas baca kisah Amelia pun, sempet kebayang apa yg dia rasain saat pesawat hilang kontak, atau lepas kendali :(. Trus kepikiran juga apa yg sbnrnya terjadi. Kenapa bisa suatu pesawat hilang benar2 tanpa jejak gitu loh. Sama aja kayak pesawat Malaysian airlines yg dulu hilang dan sampai skr ga tau dimana. Penasaran itu ada, kok bisa, dan hilang kemana.

    Terkadang memang ga semua peristiwa bisa dijelaskan dengan logika skr ya mba. Ntah butuh waktu lagi, atau mungkin memang ga akan terungkap.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Scroll to Top